KEBIJAKAN FISKAL FENARO 2011@AYURAI.E.MAK KEBIJAKAN FISKAL Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Upaya Pemerintah mencapai sasaran ekonomi Melalui Pengeluaran Pemerintah (G) Pajak (Tx) Pertumbuhan Ekonomi Pemberdayaan Penuh Stabilitas Harga Keseimbangan Eksternal FENARO 2011@AYURAI.E.MAK MEKANISME KEBIJAKAN FISKAL Ekonomi Lesu Permintaan Barang dan Jasa naik Pengeluaran Pemerintah dinaikkan Pajak Dikurangi Pendapatan Riel naik Produksi Barang dan Jasa naik Kegiatan Ekonomi Meningkat FENARO 2011@AYURAI.E.MAK FUNGSI KEBIJAKAN FISKAL •Fungsi Alokasi •Fungsi.
Download
Report
Transcript KEBIJAKAN FISKAL FENARO 2011@AYURAI.E.MAK KEBIJAKAN FISKAL Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Upaya Pemerintah mencapai sasaran ekonomi Melalui Pengeluaran Pemerintah (G) Pajak (Tx) Pertumbuhan Ekonomi Pemberdayaan Penuh Stabilitas Harga Keseimbangan Eksternal FENARO 2011@AYURAI.E.MAK MEKANISME KEBIJAKAN FISKAL Ekonomi Lesu Permintaan Barang dan Jasa naik Pengeluaran Pemerintah dinaikkan Pajak Dikurangi Pendapatan Riel naik Produksi Barang dan Jasa naik Kegiatan Ekonomi Meningkat FENARO 2011@AYURAI.E.MAK FUNGSI KEBIJAKAN FISKAL •Fungsi Alokasi •Fungsi.
KEBIJAKAN FISKAL
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
1
KEBIJAKAN FISKAL
Anggaran
Pendapatan
Dan
Belanja
Negara
Upaya
Pemerintah
mencapai
sasaran ekonomi
Melalui
Pengeluaran
Pemerintah (G)
Pajak
(Tx)
Pertumbuhan Ekonomi
Pemberdayaan Penuh
Stabilitas Harga
Keseimbangan Eksternal
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
2
MEKANISME KEBIJAKAN FISKAL
Ekonomi
Lesu
Permintaan
Barang dan
Jasa naik
Pengeluaran
Pemerintah
dinaikkan
Pajak
Dikurangi
Pendapatan
Riel naik
Produksi
Barang dan
Jasa naik
Kegiatan Ekonomi
Meningkat
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
3
FUNGSI KEBIJAKAN FISKAL
•Fungsi Alokasi
•Fungsi Stabilisasi
•Fungsi Distribusi
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
4
Prinsip APBN:
-Berimbang Penerimaan = pengeluaran
-Surplus Penerimaan > pengeluaran
-Defisit Penerimaan < pengeluaran
Menutup defisit : Cetak uang
Menerbitkan obligasi
Hutang DN / LN
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
5
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
6
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
7
Pengeluaran Negara:
-Konsumsi Pemerintah
-Investasi Pemerintah
-Pemberian subsidi
-Pemberian transfer
Pajak:
-Pajak penghasilan
-Pajak pertambahan nilai
-Pajak bumi dan bangunan
-Cukai
-Bea masuk
-Pajak ekspor
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
8
KEBIJAKAN MONETER
DAN PERBANKAN
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
9
TUJUAN
PEMBANGUNAN
Pertumbuhan Ekonomi
Full Employment
Stabilitas Harga
External Equilibrium
Masyarakat
yang adil
dan makmur
MANAJEMEN
EKONOMI
MAKRO
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
Fiskal
Moneter
Harga
International Trade
10
KEBIJAKAN MONETER
Upaya
Pemerintah
mencapai
sasaran ekonomi
Melalui
Suku
Bunga
Investasi
Jumlah Uang
Beredar
Pertumbuhan Ekonomi
Pemberdayaan Penuh
Stabilitas Harga
Keseimbangan Eksternal
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
Kegiatan
Produksi
11
KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan Ekspansi Kebijakan yang ditujukan untuk
memperluas kegiatan ekonomi.
Easy Money Policy Menambah jumlah uang beredar
Kebijakan Kontraksi Kebijakan yang ditujukan untuk
mempersempit kegiatan ekonomi.
Tight Money Policy Mengurangi jumlah uang beredar
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
12
KEBIJAKAN MONETER
Uang Segala sesuatu yang secara umum diterima sebagai alat tukar
Sebagai alat pembayaran/alat tukar
Fungsi uang
Sebagai alat penyimpan kekayaan
Sebagai alat penilai
Jenis uang
Commodity money
Fiat money
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
13
KEBIJAKAN MONETER
Permintaan
Uang
FENARO
Untuk
Transaksi
Pendapatan
Untuk
Berjaga-jaga
Pendapatan
Untuk
Spekulasi
Suku Bunga
2011@AYURAI.E.MAK
14
KEBIJAKAN MONETER
M1
Arti Sempit
Penawaran
Uang
M2
M3
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
Kartal + Giral
M1 + Uang Kuasi
M2 + Instrument Keuangan
15
KEBIJAKAN MONETER
INTERAKSI ANTARA PERMINTAAN
DAN PENAWARAN UANG
Suku Bunga
MS
Menentukan
Suku Bunga
i
MD
Jumlah Uang
0
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
16
TRANSMISI MEKANISME
KEBIJAKAN MONETER
Operasi
Pasar Terbuka
Suku Bunga
SBI
Suku Bunga
Kredit
Cadangan
Minimum
Moral
Persuasion
FENARO
Jumlah Uang
Beredar
Likuiditas
Bank
Pertumbuhan Ekonomi
Pemberdayaan Penuh
Stabilitas Harga
Keseimbangan Eksternal
2011@AYURAI.E.MAK
Investasi
dan
Konsumsi
17
PERANAN PERBANKAN NASIONAL
DALAM PEREKONOMIAN
PERBANKAN
NASIONAL
Pertumbuhan,
Inflasi
Kebijakan
Moneter
Suku
Bunga
Konsumsi,
Inventasi,
Ekspor
FENARO
Uang
Beredar
2011@AYURAI.E.MAK
18
PERANAN PERBANKAN
Perantara Keuangan
Mencari Kredit
Mencari Tempat Aman
Pemilik
uang
FENARO
Membutuhkan
uang
PERBANKAN
Bunga
Bunga
Simpanan
Pinjaman
2011@AYURAI.E.MAK
19
PERBANKAN DI INDONESIA
BANK
SENTRAL
BANK INDONESIA
5
2,027
*)
BANK KOMERSIAL 132
BANK PEMERINTAH
BANK
KOMERSIAL
BANK PEMBANGUNAN DAERAH
26
BANK
BANK
PERKREDITAN
RAKYAT(BPR)
7,479
*) TIDAK TERMASUK BRI Unis =4,049
76
1,003
4,529
BANK
SWASTA NASIONAL
BANK
ASING DAN JOINT VENTURE
31
FENARO
BRI, BNI,
MANDIRI,
BTN, BEI
2011@AYURAI.E.MAK
126
20
BANK INDONESIA
(BANK SENTRAL)
MISI
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan
pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk
pembangunan nasional jangka panjang yang
berkesinambungan.
SASARAN UTAMA
Memelihara Kestabilan Moneter
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
21
MASALAH UTAMA YANG
DIHADAPI
Inflasi yang meninggi
Depresiasi nilai Rupiah terhadap US Dollar
Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
22
BEBERAPA
KEBIJAKAN YANG DIAMBIL
Memberlakukan kebijakan moneter ketat
Menaikkan tingkat suku bunga
Menaikkan Giro Wajib Minimum 5%+++
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
23
Perkembangan Kredit Perbankan
(Rp. Miliar)
350000
300000
250000
KI
KMK
Konsumtif
200000
150000
100000
50000
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Sep04
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
24
ARSITEKTUR
PERBANKAN NASIONAL
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
25
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
26
ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA
Strategi membangun Industri Perbankan yang kuat
Kerangka Dasar Arsitektur Perbankan Indonesia:
Pilar 1 Struktur Perbankan yang sehat
Pilar 2 Sistem Pengaturan yang efektif
Pilar 3 Sistem Pengawasan yang independen dan efektif
Pilar 4 Industri Perbankan yang kuat
Pilar 5 Instruktur Pendukung yang mencukupi
Pilar 6 Perlindungan Konsumen
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
27
Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional:
- Memperkuat permodalan Bank
modal minimum bank umum Rp 100 miliar
modal pendirian bank baru Rp 3 triliun
- Memperkuat daya saing BPR
- Meningkatkan akses kredit
Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan
- Memformalkan proses sindikasi dalam membuat
kebijakan perbankan
melibatkan pihak III/panel ahli/riset di daerah/pusat
- Implementasi secara bertahap 25 Basel Core Principle
for Effective Banking Supervision
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
28
Program Peningkatan Fungsi Pengawasan
- Koordinasi antar lembaga pengawasan
- Konsolidasi sektor perbankan Bank Indonesia
- Meningkatkan kompetensi pemeriksa Bank
- Mengembangkan sistem pengawasan berbasis risiko
- Meningkatkan efektivitas penegakan peraturan
Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional
- Meningkatkan Good Corporate Governance
- Meningkatkan kualitas manajemen risiko perbankan
- Meningkatkan kemampuan operasional bank
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
29
Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan
- Mengembangkan lembaga pengelolaan kredit
- Mengoptimalkan penggunaan lembaga pemeringkat
kredit (credit bureau)
Program Peningkatan Perlindungan Nasabah
- Menyusun standar mekanisme pengaduan nasabah
- Pendirian lembaga mediasi perbankan yang independen
- Menyusun transparansi informasi produk
- Mendorong bank melakukan edukasi kepada konsumen
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
30
VISI PERBANKAN KEDEPAN
PERMODALAN
(Rp Triliun)
2 sampai 3 bank
BANK
INTERNASIONAL
50
3 sampai 5 bank
BANK
NASIONAL
10
BANK DENGAN FOKUS:
DAERAH
KORPORASI
30 sampai 50 bank
RITEL
LAINNYA
0,1
BPR
FENARO
BANK DENGAN
KEGIATAN USAHA
TERBATAS
2011@AYURAI.E.MAK
31
SUBSIDI DALAM PEREKONOMIAN
* Subsidi BBM
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
32
SUBSIDI DALAM KEGIATAN EKONOMI
Sebuah kegiatan yang dibantu subsidi secara terus menerus
sangat tidak baik, karena membuat kegiatan tersebut tidak mandiri.
Jika pemberi subsidi mampu belum ada masalah, namun jika pemberi
subsidi sudah tidak kuat lagi, akan muncul masalah besar pada
pihak penerima dan pemberi subsidi.
Ekonomi tanpa subsidi adalah ekonomi yang sehat. Jika subsidi dihilangkan,
secara bertahap, akan tercipta ekonomi yang sehat dan mandiri.
Cukup sulit merubah kebiasaan dari tergantung subsidi menjadi mandiri.
Namun kemandirian adalah lebih baik daripada ketergantungan.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
33
Jika harga BBM
Rp 1.810 per liter
harga BBM luar negeri Rp 3.240 per liter,
berarti ada Subsidi
Rp 1.430 per liter
Kebutuhan BBM di Indonesia
produksi dalam negeri hanya
kekurangannya diimpor
242 juta liter per hari.
178 juta liter per hari.
64 juta liter per hari
Maka uang yang harus dipakai mensubsidi 64 juta liter tersebut berjumlah
Rp 91.520.000.000 per hari dan dalam
satu tahun berjumlah Rp 33.404.800.000.000.
Subsidi selama ini dianggap kurang mencapai sasaran karena sebagian besar
hanya dinikmati langsung oleh mereka yang memiliki kendaraan bermotor saja,
dan para pengusaha angkutan atau pemilik industri. Sekitar 84% dari
bensin yang beredar di masyarakat habis digunakan oleh orang yang mampu
dan hanya 16%nya yang dinikmati oleh mereka yang miskin.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
34
P
DAMPAK SUBSIDI DALAM
PEREKONOMIAN
S
A
Pw
Pd
Kerugian Produsen= PdEBPw
B
Surplus Konsumen = PdEAPw
SUBSIDI
E
DEAD WEIGHT LOSS
AEB
D
0
FENARO
Q
2011@AYURAI.E.MAK
35
KENAIKAN HARGA BAHAN
BAKAR MINYAK (BBM)
Jenis BBM
Premium
Harga
Lama
Rp 1.810
Harga
Maret
Rp. 2.400
Harga
Oktober
Rp 4.500
Minyak Tanah
Rp
Rp. 700
Rp 2.000
Solar
Rp 1.650
Rp 2.100
Rp 4.300
FENARO
700
2011@AYURAI.E.MAK
36
DANA PROGRAM KOMPENSASI
PENGURANGAN SUBSIDI BBM
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
37
Sejak tahun 2000 pemerintah menghentikan
subsidi BBM secara bertahap. Dana subsidi
BBM dialokasikan untuk program kompensasi
yang diperuntukan bagi masyarakat miskin
dengan perincian sebagai berikut:
1.
Tahun 2000: Dana Kompensasi Sosial (DKS)
yang terdiri dari program Pembangunan
Prasarana, Dana Tunai dan Dana Bergulir,
dengan alokasi dana sebesar Rp. 807 milyar.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
38
2.
FENARO
Tahun 2001: Program Beras Murah,
Kesehatan, Pendidikan dan Prasarana Air
Bersih, Dana Bergulir, Bantuan Transportasi,
dan Bantuan Kesejahteraan Sosial, dengan
alokasi dana sebesar Rp. 2,2 trilyun; tahun
2002 sebesar Rp. 2,85 trilyun, dan tahun 2003
sebesar; Rp. 4,4 trilyun.
2011@AYURAI.E.MAK
39
Pada dasarnya
Program Kompensasi Pengurangan Subsidi
BBM mengambil dua bentuk, yaitu:
1. bentuk pemberian bantuan langsung seperti
beras murah, Bantuan makanan, dan
bantuan tunai;
2. bentuk pemberdayaan masyarakat seperti
Dana Bergulir dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
40
Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM tahun 2005
meliputi empat bidang yaitu:
1.
Bidang Pendidikan dialokasikan dana sebesar Rp. 6,27
trilyun untuk pemberian Biaya Oprasional Sekolah (BOS)
dan beasiswa reguler untuk tingkat SMA/SMK/MA serta
menjamin siswa miskin tetap sekolah.
2.
Bidang Kesehatan dialokasikan dana sebeasr Rp. 3,87
trilyun untuk pemberian pelayanan kesehatan gratis di
Puskesmas dan jaringannya, serta pelayanan kesehatan
di rumah sakit pemerintah dan swasta (yang ditunjuk) di
kelas III dan di Puskesmas
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
41
3.
Bidang Infrasturktur Perdesaan dialokasikan dana
sebesar Rp. 3,34 trilyun yang difokuskan kepada desa
tertinggal yang membutuhkan penyedian, peningkatan
dan perbaikan di bidang perasarana jalan dan jembatan
perdesaan, prasarana irigasi perdesaan dan prasarana air
bersih di perdesaan.
4.
Bidang Bantuan Langsung Tunai dialokasikan dana
sebesar Rp. 4,65 trilyun untuk pemberian uang tunai
sebesar Rp. 100.000/Rumah Tangga/bulan kepada 15,5
juta Rumah Tangga Miskin.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
42
BANTUAN LANGSUNG TUNAI KEPADA
RUMAH TANGGA MISKIN
PENERIMA
- Keluarga miskin hasil survei BPS.
- Menjaga persepsi bahwa garis kemiskinan
digunakan adalah garis kemiskinan yang selama ini
yang
dikenal.
Makanan setara 2.100 kilo kalori + non makanan.
- Garis kemiskinan terukur.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
43
KRITERIA KELUARGA PENERIMA BLT
Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan pen-cacahan orang miskin
dengan melibatkan berbagai pihak/sumber, antara lain dari:
1.
2.
3.
4.
Pemerintah Daerah.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
Daftar Keluarga Miskin yang menerima pembebasan biaya
sekolah dan perawatan kesehatan.
Ketua RT/satuan lingkungan sosial ter-kecil.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
44
KRITERIA KEMISKINAN:
-
Luas dan jenis lantai bangunan.
Jenis dinding bangunan.
Fasilitas jamban/kakus.
Sumber air minum.
Sumber penerangan utama.
Jenis bahan bakar untuk masak.
Kemampuan membeli daging/ ayam/ susu dalam
seminggu.
Frekuensi makan dalam sehari.
Kemampuan membeli pakaian baru dalam setahun.
Kemampuan berobat ke puskemas/poliklinik.
Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga.
Pendidikan kepala rumah tangga.
Kepemilikan asset liquid (minimum Rp.500 ribu).
Anak usia sekolah yang putus sekolah.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
45
PERKIRAAN JUMLAH PENDUDUK/KELUARGA MISKIN
( 2005 )
Garis Kemiskinan
(Setiap Orang/Bulan)
Jumlah
Rp. 120.000,-
16 juta jiwa
4 juta KK
Rp. 150.000,(garis kemiskinan yang biasa digunakan)
40 juta jiwa
10 juta KK
Rp. 175.000,(near poor)
62 juta jiwa
15,5 juta KK
Sumber: BPS
- Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah sebesar Rp.100.000,-/rumah
tangga/bulan.
- Bila ingin mencakup near poor untuk bulan Oktober, November, dan
Desember 2005 dibutuhkan Rp.4,65 triliun (15,5 juta KK x Rp.300.000,-).
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
46
BESARNYA BANTUAN
-
Rp.100.000,-/bulan/rumah tangga.
- Dibayarkan per 3 bulan Rp.300.000,- Garis kemiskinan ± Rp.150.000,-/bulan/orang
≈ Rp.600.000,-/bulan/rumah tangga.
- Tujuannya adalah mempertahankan tingkat
konsumsi/kesejahteraan rumah tangga miskin
ketika terjadi kenaikkan harga BBM.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
47
KAJIAN MIKRO ATAS BANTUAN
TUNAI LANGSUNG
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
48
PERUBAHAN HARGA:
Income & Substitution Effects
Substitution Effect
Pengaruh perubahan konsumsi pada suatu barang
terkait dengan perubahan pada harga (relative price)
yaitu slope dari budget line.
Income Effect
FENARO
Pengaruh pembelian suatu barang karena terjadi
perubahan pendapatan (real income) yaitu posisi dari
the budget line
2011@AYURAI.E.MAK
49
Harga barang X turun
Barang
lain (Y)
Substitution effect:
E1 E2
Income effect:
E2 E3
E1
E3
E2
U2
U1
X1
FENARO
X2
X3
2011@AYURAI.E.MAK
Barang X
50
Mengukur Perubahan Kemakmuran
Akibat Perubahan Harga
Ketika harga turun (naik) akan membuat individu
semakin membaik (memburuk) tingkat
kemakmurannya.
Menghitung perubahan kemakmuran
menggunakan Compensation Variation (CV)
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
51
Compensating Variation (CV)
minimum (maximum) jumlah uang yang harus
diberikan (diambil) dari seorang individu agar dia
berada dalam tingkat kemakmuran sebelum
terjadi kenaikan (penurunan) harga.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
52
Kenaikan Harga BBM
(barang yang terkait dengan BBM)
Barang
lain (Y)
COMPENSATION VARIATION
M1
Kenaikan harga BBM (barang yang
Terkait BBM) membawa kemakmuran
Turun Dari U1 ke U 2. Untuk memperTahankan tingkat kemakmuran di U 1
Diperlukan dana kompensasi
(Compensation Variation).
M1
E3
E2
E1
U1
U2
X3
FENARO
X2
X1
2011@AYURAI.E.MAK
M0 – M1
Barang X
53
BANTUAN TUNAI
LANGSUNG
Agar Bantuan Tunai Langsung Tidak mengurangi tingkat
kemakmuran (kemiskinan)
maka besarnya dana Bantuan Tunai Langsung minimal adalah
sebesar garis M0 – M1.
Apakah Rp 100.000 sudah memadai dengan M0 – M1?
M0 – M1 tidak dimaksudkan untuk menjadikan orang miskin
menjadi tidak miskin, namun sekedar menjadikan orang
miskin tidak menjadi lebih miskin dari sebelumnya.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
54
PROSPEK BANTUAN TUNAI LANGSUNG
APAKAH yang terpikir di dalam hati kita ketika menyaksikan kejadian
ketika ada niat pemerintah membantu mereka yang paling miskin dengan
bantuan 100 ribu rupiah per kepala?
Kita menyaksikan Waginem (80), Wadiman (70), dan Kasipah (80)
menghembuskan napas terakhir secara mengenaskan saat antre untuk
mendapatkan dana bantuan langsung tunai?
Atau ketika seorang Ketua RT ditikam mati oleh massa yang tidak puas
dengan cara pembayaran bantuan langsung tunai?
Andreas A Yewangoe., Ketika Bantuan Langsung Tunai Jadi Petaka., Suara Pembaruan
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
55
-Contagion effect (multiuplier effect) dari kenaikan harga BBM
mengatrol harga-harga barang lain ikut naik khususnya
transportasi membawa inflasi kepada double digit
(17,89 persen Oktober 2005 year to year).
Ditakutkan akan marak terjadi pemutusan hubungan
kerja, yang selanjutnya menambah jumlah penduduk
miskin, yang pada gilirannya akana menambah jumlah
bantuan tunai langsung mengurangi kemampuan
stimulus fiscal.
Penurunan investasi ditakutkan akan terjadi karena
mahalnya biaya investasi (tingginya suku bunga)
menghambat pertumbuhan ekonomi.
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
56
DISTRIBUSI PENGELUARAN UNTUK BBM
MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
Kelompok Pendapatan
Distribusi Subsidi
BBM
Dalam Trilliun
Rupiah
20% teratas
43%
48,9
20% kedua teratas
23%
26,2
20% di tengah
16%
18,2
20% kedua terbawah
11%
12,5
7%
7,9
100%
113
20% terbawah
Jumlah
Sumber: Diolah dari Data BPS 2002
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
57
FENARO
2011@AYURAI.E.MAK
58