dkk1 - WordPress.com
Download
Report
Transcript dkk1 - WordPress.com
DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN
AKUNTANSI
Standar Kompetensi :
Menerapkan prinsip profesional dalam bekerja
Kompetensi Dasar :
a.
Mengidentifikasi sektor dan tanggung jawab
industri
b.
Menerapkan pedoman prosedur dan aturan
kerja
c.
Mengelola informasi
d.
Merencanakan pekerjaan dengan
mempertimbangkan waktu dan sumber daya
e.
Mengelola kompetensi personal
Harap disiapkan :
*buku tulis
*buku tugas/PR
Jika akan diadakan ulangan siswa menyiapkan kertas ulangan
sehari sebelumnya
Jika saat ulangan siswa mencontek maka langsung
mendapatkan poin punisment dan nilai ulangan = 0
PENGERTIAN DASAR PROFESI TEKNISI AKUNTANSI
PROFESIONAL
Definisi:
Bekerja dengan menunjukkan hard
skills dan soft skills maksimal
yang seharusnya
Profesional dilihat dari sudut pandang hard
skills artinya bekerja dengan menunjukkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
bidang kerjanya (kompeten) secara maksimal .
Profesional dilihat dari sudut pandang
soft skills artinya bekerja dengan
menunjukkan sikap kerja secara maksimal
baik kedisiplinan, penampilan, pelayanan
kepada pelanggan, dan penanganan terhadap
keluhan.
Suatu pekerjaan dianggap sebagai profesi
apabila memiliki ciri – ciri :
Memiliki skill (keahlian)
Memiliki kode etik sebagai standar moral
kode perilaku
Memiliki tanggung jawab profesi dan
integritas pribadi
Memiliki jiwa pengabdian pada publik
Otonomisasi organisasi profesional yang
ditunjukkan dengan adanya manajemen
organisasi
Menjadi anggota salah satu organisasi
profesi dengan menjaga eksistensi
Teknisi akuntansi adalah
teknisi yang memiliki kompetensi untuk menjadi
tenaga pelaksana pembukuan pada dunia usaha,
lembaga pemerintah dan lembaga lainnya.
Teknisi akuntansi yang profesional adalah :
teknisi akuntansi yang sudah memenuhi standar
kompetensi yaitu, pencapaian kompetensi profesional,
pendidikan umum yang tinggi, diikuti pleh
pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional
dalam subyek-subyek yang relevan dan pengalaman
kerja.
Fungsi utama akuntansi adalah :
sebagai informasi keuangan suatu organisasi
(yang digunakan oleh pihak ekstern dan intern)
Output dari proses akuntansi adalah laporan keuangan.
Hasil dari kinerja profesi teknisi akuntansi adalah
laporan keuangan yang objektif.
Setiap profesi teknisi akuntansi harus menjaga objektivitas
dan bebas dari kepentingan dalam pemenuhan
kewajiban profesinya.
Aspek internal (berasal dari dlm diri
individu)
moral
profesional
Aspek eksternal :
Tekanan-tekanan untuk berbuat curang dari
pemberi kerja
Tekanan untuk bekerja sama antar rekan
sekerja
Tekanan untuk kerjasama antar pemilik
perusahaan dan penarik pajak
Tekanan antara kreditur dan manager
Tekanan dari pihak lain seperti : polisi,
wartawan, atau jaksa
* Profesi teknisi akuntansi harus
menghindari situasi yang membuat posisi
profesional mereka ternoda.
Pihak – pihak yang membutuhkan informasi
akuntansi :
a. Pihak internal :
Manajemen
b. Pihak ekternal :
Investor
Pemegang saham/pemilik usaha
Pemerintah
Kreditur
c. Pihak lainnya : karyawan, serikat pekerja,
auditor, dll
Peran dan Tanggung jawab Profesi Teknisi
Akuntansi pada Prinsip-Prinsip Etika profesi
1. Prinsip Tanggung jawab Profesi
senantiasa menggunakan pertimbangan moral
dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukan.
2. Prinsip Kepentingan Publik
senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada publik dan menunjukkan komitmen atas
profesionalisme.
3. Prinsip Integritas
memenuhi tanggung jawab profesionalnya
dengan integritas setinggi mungkin.
Integritas :
suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya
pengakuan profesional .
Integritas yang melandasi kepercayaan publik dan
merupakan patokan (benchmark) bagi anggota
dalam menguji keputusan yang diambil.
Integritas mengharuskan seseorang bersikap jujur,
berterus terang, obyektif, dan hati-hati
Integritas diukur dalam bentuk apa yang benar dan
adil sesuai dengan standart teknis dan etika.
4. Prinsip Obyektifitas
menjaga obyektifitasnya dan bebas dari
benturan kepentingan dalam pemenuhan
kewajiban profesionalnya.
Obyektifitas :
suatu kualitas yang memberikan nilai atas
jasa yang diberikan anggota.
Prinsip obyektifitas mengharuskan :
bersikap adil, tidak memihak, jujur secara
intelektual, tidak berprasangka, atau bias,
serta bebas dari pengaruh dan
benturandengan pihak lain
5. Prinsip Kompetensi dan Kehati-hatian
Profesional.
Melaksanakan jasa profesionalnya dengan
kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan.
Kehati-hatian profesional mengharuskan
anggota untuk memenuhi tanggung jawab
profesionalnya dengan kompetensi dan
melaksanakan jasa profesionalnya sesuai
dengan kepentingan pengguna jasa.
Kompetensi dapat diperoleh melalui
pendidikan dan pengalaman.
6. Prinsip Kerahasiaan
menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional
dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan kecuali bila ada hak atau
kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
7. Prinsip Perilaku Profesional
Harus berperilaku konsisten
dengan reputasi profesi yang
baik dan menjauhi tindakan
yang mendiskreditkan profesi
8. Prinsip Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa
profesionalnya sesuai dengan standar
teknis dan standar profesional yang
relevan
Standar teknis dan standar profesional
contohnya standar yang ditetapkan oleh
asosiasi (spt: Assosiasi TeknisiAkuntansi,
per undang-undangan, dll)